PEHITUNGAN
SKOR KIMIA PROTEIN
LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM
PANGAN DAN GIZI
Disusun Oleh :
HERI SAFRIANTO
15/17846/THP-STIPP-A
SARJANA
TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN PANGAN
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT
PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama" adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Sumber protein terbaik tidak hanya dilihat dari jumlahnya, tetapi juga
kualitasnya. Penentuan kualitas protein didasarkan pada kecukupan asam amino
penyusunnya. Bahan yang memiliki kandungan protein tinggi, belum tentu
kualitasnya baik jika susunan asam aminonya tidak lengkap.
Untuk mendapatkan kualitas protein yang baik, kita harus mengetahui dari
mana protein berasal. Misalnya, daging, ikan, telur, susu, dan masih banyak
lagi. Sumber-sumber tersebut membawa kita pada banyak keuntungan, seperti
halnya mendapat sumber energi, pembentukan dan perbaikan sel jaringan, sebagai
sintesis hormon, enzim antibodi, pengatur keseimbangan asam basa dalam sel
serta sumber protein yanga kita konsumsi mempengaruhi baik tidaknya mutu
protein.
Penilaian mutu protein dapat diukur dari nilai biologik, nilai protein
utilization, protein efficiency ratio, dan skor kimia atau skor asam amino.
B . Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum perhitungan skor kimia kali ini adalah sebagai berikut :
1. praktikan
dapat menghitung skor kimia protein
dalam diet makanan.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui kimia protein yang
masuk dalam tubuh dan juga dapat mengatur jumlah masuk kimia protein yang masuk
dalam tubuh untuk keperluan diet.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Mutu
Protein
Mutu
protein bahan makanan ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang di
kandungnya. Protein komplit atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu
tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam
proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan, yaitu semua protein hewani
kecuali gelatin, merupakan protein komplit. Protein tidak komplit atau protein
bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung dalam
jumlah yang kurang satu atau lebih asam amino esensial, yaitu sebagian besar
protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacang lain merupakan protein
tidak komplit. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk
memungkinkan pertumbuhan dinamakan “asam amino pembatas” (limiting amino acid).
Metionin merupakan asam amino pembatas kacang-kacangan dan lisin dari beras.
Campuran dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit protein hewani ke
protein nabati akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relative
rendah. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengetahui mutu dari
proteinyang berasal dari sumber tertentu. Pertumbuhan adalah salah satu
indikator daripemanfaatan protein secara optimal. Kecepatan pertumbuhan suatu
binatang percobaan dalam kondisi tertentu dapat dipakai sebagai ukuran
untuk kualitassuatu protein makanan (Nia 1985). PER dan NPR adalah contoh
metode yangdapat digunakan untuk mengetahui mutu protein terkait dengan
pertumbuhanyang ditunjukkan dari hewan percobaan (Almatsir, 2005 ).
B.
Skor Kimia / Skor Asam Amino
Skor
asam amino atau sering di sebut Chemical score merupakan suatu cara
penilaian kualitas protein yang berdasarkan pada analisis bahan-bahan makanan,
jadi tidak berdasarkan pada percobaan secara biologis dengan hewan-hewan
percobaan. Skor asam-asam amino membandingkan kandungan asam-asam amino
esensial dalam protein suatu bahan makanan atau dalam suatu campuran protein
dengan asam-asam amino esensial dalam standar protein yang ditentukan oleh
FAO/WHO (1973) ( WHO, 1985 ).
Skor
Kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan asam
amino esensial dalam bahan makanan dengan kandungan asam amino esensial yang
sama dalam protein patokan / ideal, misalnya protein telur ( Piling, 2006 ).
Skor
formulasi asam amino ditentukan sebagai berikut yaitu skor asam amino protein
yang dites ditentukan dalam kandungan terendah asam amino, yang dibandingkan
dengan asam amino sama dalam protein standar. Pada umumnya lisin, threonin dan
asam amino dengan gugus sulfur merupakan asam-asam amino dalam bahan makanan.
Cara penilaian kualitas protein dengan skor asam amino memberikan hasil setara
dengan penilaian secara biologis ( Nia, 1985 ).
C. Kebutuhan Asam Amino dan Protein
Kebutuhan protein menurut FAO/WHO/UNU
(1985) adalah konsumsi protein yang diperlukan untuk mencegah kehilangan
protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa
pertumbuhan, kehamilan atau menyusui. Angka kecukupan Protein (AKP) orang
dewasa menurut hasil penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg berat
badan, berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur yang mempunyai mutu
dan daya manfaat 100 %. Keseimbangan nitrogen adalah apabila jumlah konsumsi
nitrogen melalui makanan sama dengan kehilangan nitrogen dari tubuh melalui
urin, feses dan permukaan kulit. Cara untuk menentukan kebutuhan protein adalah
dengan keseimbangan nitrogen. Nitrogen minimal yang dibutuhkan disebut
kebutuhan minimal. Keseimbangan nitrogen dapat dicapai apabila protein
dalam diet berada di atas minimal. Dengan demikian keseimbangan
nitrogen dipergunakan untuk menentukan kebutuhan proteinminimal tetapi buka
kebutuhan optimal. Faktor yang menentukan kebutuhan protein adalah keadaan
fisiologis, kecukupan energi yang diperoleh dari lemak dan karbohidrat, dan
kemampuan untuk mengatur jumlah protein yang dimakan ( Sediaoertama, 2006 ).
Protein Efficiency Ratio (PER) pada
dasarnya menghitung efisiensi suatu protein pangan untuk digunakan dalam
sintesis protein tubuh. Apabila didefinisikan, maka PER adalah perbandingan
antara pertambahan berat badan dengan jumlah protein yang dikonsumsi. Nilai
cerna atau daya cerna suatu protein adalah perbandingan antara jumlah asam-asam
amino yang dapat diserap oleh usus halus dengan jumlah protein yang dikonsumsi.
Nilai biologis adalah perbandingan antara jumlah asam-asam amino yang dapat
ditahan (diretensi) oleh tubuh (untuk sintesis protein tubuh) dengan jumlah
asam-asam amino yang dapat diserap oleh usus halus. Sedangkannet protein
utilization (NPU) adalah perbandingan antara jumlah asam-asam amino yang
dapat ditahan oleh tubuh dengan jumlah protein yang dikonsumsi. Nilai gizi
protein akan menentukan jumlah yang harus dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan
tubuh akan protein, protein dengan nilai gizi rendah harus dikonsumsi dalam
jumlah lebih banyak dibandingkan dengan protein yang bernilai gizi tinggi
(Moehdi, 2002).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Tempat dan Tanggal praktikum
Praktikum ini dilaksanakan diruang laboratorium
Fakultas Teknologi Pertanian INSTIPER kampus 1 dan dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 14 Oktober 2016.
B.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu tabel DKBM, timbangan analitik, alat tulis dan
buku petunjuk praktikum. Bahan yang digunakan yaitu nasi, wortel, timun ayam,
dan susu bubuk.
C. Cara kerja
1. Teoritis
a.
Menimbang semua
bahan dengan timbangan analitik.
b.
Mencatat berat
pada setiap bahan.
c.
Melakukan
perhitungan skor kimia protein.
2.
Diagram alir
|
||
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1.
Tabel pengamatan
No
|
Bahan
|
Berat
(gram)
|
1.
|
Nasi
|
252
|
2.
|
Wortel
|
222
|
3.
|
Timun
|
208
|
4.
|
Ayam
|
45
|
5.
|
Susu
bubuk
|
27
|
2.
Perhitungan
a.
Timun
1.
BDD =
x berat bahan
= x 208 =
145, 6 gr
2.
Kalori =
x Kalori dalam DKBM
=
x 12 =
24,96 gr
3.
Protein =
x Protein dalam DKBM
=
x 0,70 =
1,46
4.
Asam Amino Esensial
Rumus
: Kadar potein x asam amino dalam tabel
·
Isoleusin = 1,46 x 0,7 = 1,02
gr
·
Leusin =
1,46 x 42,9 = 62,63 gr
·
Lisin =
1,46 x 44,3 = 64,67 gr
·
Motionin = 1,46 x 10 = 14,6 gr
·
Sistin =
1,46 x 5 = 7,3 gr
·
Total AAS = 1,46 x 15 = 21,9 gr
·
Penilelenin = 1,46 x 22,9 = 33,43 gr
·
Tirosin =
1,46 x 35 = 51,1 gr
· Total
AAA = 1,46 x 57,9 = 84,53 gr
· Treonin
= 1,46 x 27,1 = 39,56 gr
· Triptofan
= 1,46 x 7,1 = 10,36 gr
· Valin = 1,46 x 34,3 =
50,07 gr
· Jumlah
=
441,17 gr
5.
Rasio Asam Amino Esensial
Rumus
: x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
0,23 %
·
Leusin =
x 100 % =
14,19 %
·
Lisin =
x 100 % =
14,65 %
·
Motionin = x 100 % =
3,31 %
·
Sistin =
x 100 % =
1,65 %
·
Total AAS = x 100 % =
4,96 %
·
Penilelenin = x 100 % =
7,57 %
·
Tirosin =
x 100 % =
11,58 %
·
Total AAA = x 100 % =
19,16 %
·
Treonin = x 100 % =
8,96 %
·
Triptofan = x 100 % =
2,35 %
·
Valin =
x 100 % =
11,35 %
6.
Rasio Protein Bahan
Rumus
: x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
69,86 %
·
Leusin =
x 100 % =
4.289,73 %
·
Lisin =
x 100 % =
4.429,45 %
·
Motionin = x 100 % =
1.000 %
·
Sistin =
x 100 % =
500 %
·
Total AAS = x 100 % =
1.500 %
·
Penilelenin = x 100 % =
2.289,73 %
·
Tirosin =
x 100 % =
3.500 %
·
Total AAA = x 100 % =
5.789,73 %
·
Treonin = x 100 % =
2.709,59 %
·
Triptofan = x 100 % =
709,59 %
·
Valin =
x 100 % =
3.429,45 %
7.
Skor kimia
Rumus : x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
0,33 %
·
Leusin =
x 100 % =
0,33 %
·
Lisin =
x 100 % =
0,33 %
·
Motionin = x 100 % =
0,33 %
·
Sistin =
x 100 % =
0,33 %
·
Total AAS = x 100 % =
0,33 %
·
Penilelenin = x 100 % =
0,34 %
·
Tirosin =
x 100 % =
0,33 %
·
Total AAA = x 100 % =
0,33 %
·
Treonin = x 100 % =
0,33 %
·
Triptofan = x 100 % =
0,33 %
· Valin
= x 100 % =
0,33 %
b. Nasi
1. BDD =x beratbahan
= x 252 = 252 gr
2.
Kalori =x kalori dalam DBKM
= x 178 = 448,56 gr
3.
Protein = x kalori dalam DKBM
= x 2,10 = 5,292 gr
4.
Asam amino esensial
Rumus : kadar
protein x asam amino dalam tabel
·
Isolusin = 5,292 x 46,8 = 247,67
·
Leusin = 5,292 x 86,2 = 456,17
·
Lisin = 5,292 x 39,5 = 209,03
·
Motionin = 5,292 x 18,0 = 95,26
·
Sistin = 5,292 x 13,6 = 71,97
·
Total AAS = 5,292 x 31,6 = 167,23
·
Fenilelenin = 5,292 x 30,3 = 160,35
·
Tirosin = 5,292 x 0 = 0
·
Total AAA = 5,292 x 0 =
0
·
Treonin = 5,292 x 39,2 = 207,45
·
Tritofan = 5,292 x 10,8 = 57,15
·
Valin = 5,292 x 50,7 = 268,30
·
Total asam amino esensial =
1940, 58
5. Rasio asam amino esensial
Rasio asam amino
= x 100 %
·
Isolusin = x 100% = 12,76
·
Leusin = x 100% = 23,51
·
Lisin = x 100% = 10,77
·
Motionin = x 100% = 4,90
·
Sistin = x 100% = 3,71
·
Total AAS = x 100% = 8,62
·
Fenilelenin = x 100% = 8,26
·
Tirosin = x 100% = 0
·
Total AAA = x 100% = 0
·
Treonin = x 100% = 10,69
·
Tritofan = x 100% = 2,95
·
Valin = x 100% = 13,83
6.
Casio protein bahan
Casio protein = x 100%
·
Isolusin = x 100% = 4680,08
·
Leusin = x 100% = 8619,99
·
Lisin = x 100% = 3949,92
·
Motionin = x 100% = 1800,08
·
Sistin = x 100% = 339,57
·
Total AAS = x 100% = 3160,05
·
Fenilelenin = x 100% = 3030,05
·
Tirosin = x 100% = 0
·
Total AAA = x 100% = 0
·
Treonin = x 100% = 3920,07
·
Tritofan = x 100% = 1079,93
·
Valin = x 100% = 5069,92
7.
Skor kimia
Skor kimia = x 100%
·
Isolusin = x 100% = 0,27
·
Leusin = x 100% = 0,27
·
Lisin = x 100% = 0,27
·
Motionin = x 100% = 0,27
·
Sistin = x 100% = 0,27
·
Total AAS = x 100% = 0,27
·
Fenilelenin = x 100% = 0,27
·
Tirosin = x 100% = 0
·
Total AAA = x 100% = 0
·
Treonin = x 100% = 0,27
·
Tritofan = x 100% = 0,27
·
Valin = x 100% = 0,27
c.
Wortel
1.
BDD =
x berat bahan
= x 222 = 195, 36 gr
2.
Kalori = x Kalori dalam DKBM
=
x 42 = 93,24 gr
3.
Protein = x Protein dalam DKBM
=
x 1,20 = 2,664
4.
Asam Amino Esensial
Rumus
: Kadar potein x asam amino dalam tabel
·
Isoleusin = 2,664 x 24,4 = 65,00 gr
·
Leusin =
2,664 x 55,6 = 148,11 gr
·
Lisin =
2,664 x 30,0 = 79,92 gr
·
Motionin = 2,664 x 8,9 = 23,70gr
·
Sistin =
2,664 x 8,9 = 23,70gr
·
Total AAS = 2,664 x 17,8 =
47,41 gr
·
Penilelenin = 2,664 x 44,4 =
118,28 gr
·
Tirosin = 2,664 x 23,3 = 62,07 gr
·
Total AAA = 2,664 x 67,7 =
180,35 gr
·
Treonin = 2,664 x 41,1 = 109,49 gr
·
Triptofan = 2,664 x 7,8 = 20,77 gr
·
Valin =
2,664 x 33,7 = 89,77 gr
·
Jumlah =
968,57 gr
5.
Rasio Asam Amino Esensial
Rumus
: x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
6,71 %
·
Leusin =
x 100 % =
15,29 %
·
Lisin =
x 100 % =
8,25 %
·
Motionin = x 100 % =
2,44 %
·
Sistin =
x 100 % =
2,44 %
·
Total AAS = x 100 % =
4,89 %
·
Penilelenin = x 100 % =
12,21 %
·
Tirosin = x 100 % =
6,40 %
·
Total AAA = x 100 % =
18,62 %
·
Treonin = x 100 % =
11,30 %
·
Triptofan = x 100 % =
2,14 %
·
Valin =
x 100 % =
9,26 %
6.
Rasio Protein Bahan
Rumus
= x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
2439,93 %
·
Leusin =
x 100 % =
5559,68 %
·
Lisin =
x 100 % =
3000 %
·
Motionin = x 100 % =
889,63 %
·
Sistin =
x 100 % =
889,63 %
·
Total AAS = x 100 % =
1779,65 %
·
Penilelenin = x 100 % =
4439,93 %
·
Tirosin = x 100 % =
2329,95 %
·
Total AAA = x 100 % =
6769,89 %
·
Treonin = x 100 % =
4109,98 %
·
Triptofan = x 100 % =
779,65 %
·
Valin =
x 100 % =
3369,74 %
7.
Skor kimia
Rumus
= x 100 %
·
Isoleusin = x 100 % =
2,66 %
·
Leusin =
x 100 % =
2,66 %
·
Lisin =
x 100 % =
2,66 %
·
Motionin = x 100 % =
2,66 %
·
Sistin =
x 100 % =
2,66 %
·
Total AAS = x 100 % =
2,66 %
·
Penilelenin = x 100 % =
2,66 %
·
Tirosin =
x 100 % =
2,66 %
·
Total AAA = x 100 % =
2,66 %
·
Treonin =
x 100 % =
2,66 %
·
Triptofan = x 100 % =
2,66 %
·
Valin =
x 100 % =
2,66 %
B.
Pembahasan
Setelah melakukan praktikum yaitu menimbang
setiap bahan yang ada kemudian dihitung skor kimia protein pada setiap bahan.
Misalnya pada praktikum kali ini bahan pangan yang kelompok kami lakukan yaitu
timun, BDD pada timun adalah 196,7 gram, kalorinya adalah 33,72 gram,
proteinnya adalah 1,97 gram.
Asam amino esensial yang ada didalam timun
yaitu isoleusin nya adalah 1,38; leusinnya adalah 84,38; lisinya adalah 87,14;
motioninnya adalah 19,67; sistinnya adalah 9,84; total AAS nya adalah 29,51; fenileleninnya
adalah 45,05;
tirosinnya adalah 68,85; total AAA nya adalah 113,89; treoninnya adalah 53,31;
triptofannya adalah 13,97; dan valinnya adalah 67,47.
Rasio asam amino esensial yaitu isoleusin nya
adalah 0,23 %; leusinnya adalah 14,19 %; lisinya adalah 14,65 %; motioninnya
adalah 3,31 %; sistinnya adalah 1,65 %; total AAS nya adalah 4,96 %;
penileleninnya adalah 7,57 %; tirosinnya adalah 11,58 %; total AAA nya adalah
19,16 %; treoninnya adalah 8,96 %; triptofannya adalah 2,35 %; dan valinnya
adalah 11,35 %.
Casio protein bahan yaitu isoleusin nya adalah 70%;
leusinnya adalah 429%; lisinya adalah 4430 %; motioninnya adalah 1.000 %;
sistinnya adalah 500 %; total AAS nya adalah 1.500 %; fenileleninnya adalah 2290%;
tirosinnya adalah 3.500 %; total AAA nya adalah 5970%; treoninnya adalah 2710 %;
triptofannya adalah 710 %; dan valinnya adalah 3430%.
Skor kimia dari timun tersebut yaitu isoleusin
nya adalah 0,33 %; leusinnya adalah 0,33 %; lisinya adalah 0,33 %; motioninnya
adalah 0,33 %; sistinnya adalah 0,33 %; total AAS nya adalah 0,33 %;
penileleninnya adalah 0,34 %; tirosinnya adalah 0,33 %; total AAA nya adalah
0,33 %; treoninnya adalah 0,33 %; triptofannya adalah 0,33 %; dan valinnya
adalah 0,33 %.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang
didapatkan yaitu kalori yang ada didalam timun yaitu 33,72 serta protein nya
yaitu 1,97. Kemudia jumlah asam amino esensial yang ada didalam timun adalah
594,43. Adapun skor kimia pada timun yaitu hampir semua jenis asam amino didalam
timun skor kimianya 0,33 %.
B.
Saran
Pada praktikum kali ini masih terdapat alat dan bahan serta ruangan sudah
kurang baik untuk melakukakan praktikum.
Untuk itu dimohon baik pihak kampus atau yang bersangkutan bisa memfasilitasi
lagi dengan baik, karena jika ruangan praktikum nyaman maka pada saat melakukan
praktikum praktikan bisa nyaman dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsir. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Piliang. 2006. Fisiologi Nutrisi Volume 1.
Bogor : IPB Press
WHO. 1985. Energy
and protein requirements. Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation
: Rome.
Nia OK. 1985. Cara
Menentukan Kualitas Protein Suatu Bahan Makanan. Jakarta
:Cermin Dunia Kedokteran.
Sediaoetama. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta :
Dian Rakyat.
Moehdi. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta :
Papasinar Sinant
Yogyakarta, 20 Oktober 2016
Mengetahui
Co. Ass Praktikan
(Andreas B.K.S) (Heri Safrianto)
Mystino - Online slot games with a bonus of up to 25,000 SHU
BalasHapusMystino is an online slot 1XBET game from Pragmatic Play. According to 카지노사이트 the number of players searching for it, Mystino is a relatively new slot ミスティーノ game